Thursday, March 22, 2007

SIAPA PEWARIS CINTA MEREKA INI ?


Oleh

Peribadi

Di belantara kehidupan anak manusia, terdokumentasi segudang kisah cinta sejati yang menggambarkan karakter dan kepribadian yang antagonistis secara turun temurun hingga di akhir zaman. Di satu sisi, ada yang mengakhiri ajalnya karena terpanggang api cinta sejati di kursi panas tahta, harta dan wanita. Dan pada sisi lain, ada yang bergelimang kenikmatan di keharibaan cintanya Ilahi Rabbi.

Simaklah ceritra cinta Majnun terhadap kekasih tercintanya yang bernama Laila yang sangat spektakuler dalam sejarah percintaan cucunda Adam dan Hawa. Di akhir sandiwara percintaan itu, Majnun dibunuh oleh cintanya kepada Laila.

Renungkanlah kisah Qarun yang bergelimang harta karung yang amat sulit ditandingi kekayaanya dalam sejarah orang-orang terkaya di belahan bumi ini, karena kunci gudang sembakonya saja harus dipikul oleh para budaknya. Akan tetapi, dipenghujung alam keserakahan itulah, Qarun dibunuh oleh cinta sejatinya kepada harta bendanya.

Dan hayatilah kehidupan Fir’aun yang berujung maut, karena dibunuh oleh cinta sejatinya kepada kursi panas dewa palsu. Demikian pula Qarun yang binasa karena sukses gemilang menjadi konglomerat bengis, Umayyah bin Khalaf hancur berantakan karena bisnis ribawi nan bunga-berbunga, al-Walid sengsara karena anak-anaknya yang terperangkap narkobaisme, Abu Jahal binasa karena status position, Abu Lahab sengsara karena arogan dengan keturunannya, Abu Muslim terkapar karena kekuasaannya, Al-Mutanabbi runtuh berantakan karena kemahsyurannya, al-Hajjaj terpelanting karena sikapnya yang amat congkak di muka bumi, dan Ibnul Furaat merana karena kelalimannya sebagai menteri.

Coba kita bandingkan, di belantara kehidupan lain ada kisah orang-orang yang hidup-mati, karena cintanya Allah dan Rasul-Nya. Hamzah sang pamanda Rasulullah Muhammad SAW tersungkur ketika sebuah tombak runcing menancap di dadanya, ketika bertarung mati-matian untuk menegekkan kalimatullah; Ja’far dan Hanzalah yang berkelebat cepat memasang badan ketika beberapa musuh Allah mengayunkan pedang di tubuh Rasulullah. Hampir saja Muhammad bersimbah darah, namun karena dengan pertolongan Allah, melalui Ja’far yang menunjukkan cinta sejatinya kepada Allah dan Rasulnya, sehingga dia menemui ajalnya dengan sekujur tubuh terluka karena membendung tebasan pedang yang hendak mendarat di tubuh Rasul yang amat dia cintai.

Kalau kita bayangkan, sesungguhnya Nabi Ibrahim mungkin juga hampir berujung maut karena cinta sejatinya kepada anak sematawayangnya yang dimohon setiap saat dengan simbahan air mata di keheningan malam. Namun ketika doanya terwujud, sekonyong-konyong pikirannya jadi kaca-balau dan hatinya terguncang, karena Allah memintanya untuk disembelih.

Siapa gerangan di belantara kehidupan masyarakat kontemporer kini, yang menunjukkan potret sebagai generasi pelanjut cinta sejati mereka-mereka ini? Siapa tahu, ada di antara kita sebagai pewarisnya masing-masing. Hanya Tuhan Yang Maha Tahu.

No comments: