Wednesday, March 21, 2007

SIAPA YANG DOMINAN STRESS ?



Oleh

Peribadi

Siapa saja mereka yang masih bernafas, tanpa kecuali, binatang pun yang tengah berproses menyelenggarakan kehidupannya di rimbah ekstasi masyarakat kontempotrer, pasti berpeluang untuk dijangkiti gejala stress. Tak pelak lagi bagi mahluk hidup yang merupakan cucunda Adam-Hawa.

Akan tetapi, kalau kita hendak mencoba mengidentifikasi dan menemukan jawabannya, siapa gerangan sesungguhnya anak manusia yang dominan terjangkiti penyakit stress ? Maka, besar dugaan, komunitas perkotaan yang hidup dengan setumpuk problematika kehidupan sosial ekonomi, lebih cenderung dilanda stress ketimbang komunitas pedesaan. Meskipun memang harus terlebih dahulu dibuktikan dengan sebuah proyek yang bernama researct. Pasalnya, terlalu amat sulit menemukan alam perdesaan dewasa ini, yang tidak terjangkiti dengan virus perkotaan.

Memang amat sulit dipungkiri bahwa mungkin hanya mega-restoran dan super mall moderen yang masih sulit dijumpai di perdesaan. Namun berupa istana pelacuran, kafe, karaoke, dansa, dan sejenis lokalisasi narkoba dan perjudian, tampak agak mudah didapati oleh para penggemarnya.

Akan tetapi, terlepas dari kontroversi wacana, karena boleh jadi ada wilayah perdesaan yang kategori murni atau natural, ada yang beda-beda tipis, dan ada pula tidak berbeda lagi dengan ciri khas perkotaan. Yang pasti, di mana pun kita berdomisili, bagi mereka yang terus berupaya memaksakan diri dan kehendak untuk hidup dengan gaya khas dan trendy globalisasi. Maka, pintu gerbang terbuka lebar-lebar baginya untuk terkontaminasi virus kejiwaan.

Dalam konteks komunitas, boleh jadi kita sepakat bahwa warga komunitas perkotaan memang lebih gampang dilanda stress ketimbang warga kominitas perdesaan. Karena di kota dapat dijumpai aneka ragam struktur dan strata sosial yang berkelindan dalam sebuah proses sosial yang kompleks, genjar dan ganas, sehingga bagi mereka yang sukses gemilang menduduki satus elite dalam konteks politik dan ekonomi. Maka sudah pasti, mereka tidak akan pernah dipusingkan dengan buramnya bangsa dan negara kita di kitaran krisis multi dimensi ini dan kini.

Akan tetapi, mengapa statistik membuktikan bahwa pejabat dan orang-orang kaya dalam berbagai kapasitasnya yang malang melintang di perkotaan, lebih dominan stress dibanding dengan kaum tani dan nelayan yang melakoni hidupnya di alam perdesaan ? Bagaimana tidak stress, kalau saya misalnya seorang penguasa dan pengusaha yang lagi was-was dan cemas-cemas, jangan sampai, KKN saya terbongkar, sehingga kelak menjadi mangsa aparat hukum dan KPK . Tak pelak lagi, bagi elite kita yang memang sedang sibuk berurusan dengan pengadilan. Maka, sudah pasti tidur nyanyak tak mampu digapai. Hanya Tuhan Yang Maha Tahu.

No comments: