Wednesday, March 28, 2007

PERTAJAMLAH PANDANGAN KITA !!!







Oleh

Peribadi

Bermata Tapi Tak Melihat”, adalah salah satu judul lagu Bimbo yang terkutip dalam interupsi saya terdahulu. Besar dugaan, Mas Bimbo diilhami oleh kenyataan faktual di sekitarnya, yakni ketika kaum elite berdansa bagai lalat bertebaran di atas bangkai. Dan ketika rakyat dililit oleh lingkaran setan problematika kehidupan, namun mereka tetap saja terbahak-terbahak sembari menggudangkan harta karung negara. Padahal sudah sekitar 60 persen dari APBN yang telah dialokasikan untuk pembiayaan dan belanja aparat.

Celakanya, dana-dana kemanusiaan yang amat dibutuhkan oleh rakyat di tengah kemiskinannya, ternyata diembak juga oleh oknum yang memang lihai memanfaatkan ”kesempatan dalam kesempitan”. Entah kemana akal budinya lari terbirit-birit, karena kita seolah tak pernah puas membentangkan nafsu angkara murkah di tengah fenomena alam yang juga terus mempertontonkan amukan di darat, di lautan dan di udara. Akan tetapi, mengapa amarah alam tidak berhasil mengerem perilaku biadab itu?

Ikhwal inilah yang pasti memusingkan, mengapa masih banyak orang yang tidak tergubris oleh bencana alam yang setiap saat mengancam seluruh yang berarti dan berharga, hingga nyawa kita pun mungkin melayang seketika. Apa yang bakal terjadi, ketika misalnya di antara kita kebetulan ditakdirkan menjadi korban bencana alam atau kecelakaan transportasi udara, laut dan darat sebagaimana yang marak terjadi akhir-akhir ini? Sementara kita tengah bergelimang noda dan dosa. Boleh jadi dengan spontanitas kita berceloteh bahwa apa boleh buat, jika Tuhan sudah menghendaki demikian.Betul sekali. Namun yang menjadi persoalan, sudah mampukah kita mempertanggung jawabkan seluruh tindak-tanduk kita yang selama ini, tidak hanya merugikan orang banyak, tetapi juga terutama merugikan diri sendiri ? Jika sudah yakin, tentu tidak perlu dipersoalkan lagi. Silahkan teruskan perjuangan !!!

Akan tetapi, marilah kita berupaya membuka kelopak mata lebar-lebar untuk melihat secara skeptis dan kritis (auto-kritis) atas seluruh rekam jejak (track record) di masa silam hingga masa kini. Semoga beranjat dari pandangan reflektif itu, kita mampu mengubur sepak terjang yang menyebabkan masyarakat, bangsa dan negara yang kaya sumber daya alam ini, tampil menjelmah menjadi under development.

Betapa amat penting bagi seseorang yang diamanahi tugas dan tanggung jawab masa depan untuk menunjukkan kepedulian kepada rakyat yang terkapar di mana-mana. Jika tidak, maka berarti bukan mata kita yang buta, karena setiap saat dapat menyaksikan dengan terang benderang berbagai jenis pemandangan yang memilukan. Akan tetapi, karena mata hati tidak terasah tajam, sehingga tidak berhasil meraih kecerdasan memperhambakan diri kepada-Nya. Awak MPPI Sultra (www.peribadiunhalu.blogspot.com).

No comments: